Rabu, 26 September 2012

Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang, masa dimana globalisasai tidak bisa dihindari, akan tetapi adanya perkembangan zaman itulah yang harus diterima dengan cara memfilter apa yang seharusnya dipilih untuk maslahah bersama. Belakangan ini banyak ditemukan pendidikan yang bobrok, realita ini banyak ditemukan di wilayah kota-kota besar. Memang dalam keilmuan non agama bisa dikatakan unggul, akan tetapi nilai spiritual yang ada sangatlah tidak cocok bila dikatakan sebagai seorang muslim. Pendidikan Islam adalah salah satu cara untuk merubah pola hidup mereka. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah pendidikan Islam itu seperti apa. Akankah pendidikan merupakan jalan keluar dari permasalahan ini. Melihat kenyataan bahwa Pendidikan Islam merupakan disiplin ilmu, maka asumsi bahwa pendidikan Islam dapat merubah hal itu bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Tetapi yang menjadi pertanyaan lagi adalah mengapa pendididkan Islam sebagai disipin ilmu. Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini akan ddijelaskan dalam makalah ini. B. Rumusan masalah Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang muncul adalah: 1. Apa definisi pendidikan Islam? 2. Obyek Studi Ilmu Pendidikan Islam 3. Mengapa pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu? C. Tujuan Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. Mengetahui definisi pendidikan Islam, 2. Mengetahui Obyek Studi Ilmu Pendidikan Islam 3. Mengetahui mengapa penddikan islam sebagai disiplin ilmu BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Islam Dari berbagai literature terdapat berbagi macam pengertian pendidikan Islam. Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesiaonal dalam bekerja dan manis tutur sapanya. Sedang Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Sedangkan menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas, pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut.[1] Ada yang mendifinisikan bahwa ilmu pendidikan merupakan seperangkat infoemasi atau teori yang menggunakan sesuatu konsep mengenai pendidikan yang terorganisir dalam sebuah struktur dan terdiri prinsip-prinsip, sehingga membentuk suatu desain pendidikan dan dapat diterapkan dalam bentuk nformasi Ilmu pendidikan islam suatu ilmu yang yang membicarakan tentang upaya pengembangan secara sistematis bagaimana proses pendidikan ajaran islam melalui pembinaan pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan oleh orang ke orang lain, agar islam dapat dijadikan sebagai panutan (way of life) [2]perspektif ini bersipat pengembangan konsep dan praktis pendidikan, yang selalu ditinjau dan diumuskan berdasarkan pengembangan kehidupan manusia sehingga islam sebagai rujukan selalu bermakna dinamis,inilah yang kemudian melahirkan suatu ilmu pendidikan islam yang bersifat teoritis dan praktis Ilmu pendidikan islam teoritis adalah suatu konsep atau paraadigma pendidikan islam yang didesain secara sistematis berdasarkan teori umum pendidikan islam yaitu bagaimana konsepnya dasarnya, metodologinya subtansinya dll, sehingga tercapai tujuan pendidikan islam yang dicita-citakan Ilmu pendidikan islam praktis adalah suatu ilmu yang membicarakan langsung mengenai praktek atau proses bagaimana pendidikan islam itu dapat dipersonalisasikan sesuai dengan konsep yang sudah dirumuskan[3] Dari definisi dan pengertian itu ada tiga unsur yang membentuk pendidikan yaitu adanya proses, kandungan, dan penerima. Kemudian disimpulkan lebih lanjut yaitu " sesuatu yang secara bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia dan ilmu pendidikan islam itu merupakan ilmu yang membicarakan tentang paradigma sistem dan proses pendidikan yang berdasarkan islam atau yang sejalan dengan islam baik yang dimunculkan dari sumber dasar islam (al-Quran dan al-Hadish) atau pun produk-produk historis dalam islam ".[4] Jadi menurut pemakalah definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja. Kembali kepada definisi pendidikan Islam yang menurut Al-Attas diperuntutukan untuk manusia saja. menurutnya pendidikan Islam dimasukkan dalam At- ta'dib, karena istilah ini paling tepat digunakan untuk menggambarkan pengertian pendidikan itu, sementara istilah tarbiyah terlalu luas karena Peserta didik harus dibimbing untuk mengenali dan mengakui Allah sebagai Tuhannya, pencipta, pemilik, pengatur, pengawas, pendidik, pemberi ni'mat dan lain sebagainya. Pada gilirannya nanti lahirlah manusia-manusia 'abid yang penuh kesadaran, memiliki kemampuan intelektual maupun spiritualnya hal ini disandarkan pada sabda Nabi saw. Sebagai berikut[5] ادبني ربي فاحسن تادبي Tuhan telah mendidikku sehingga menjadi baik pendidikanku Dengan demikian, akan lahirlah berbagai pendangan hidup tauhid, baik rububiyyah, uluhiyyah, maupun ubudiyyah, yang meyakini kesatuan penciptaan (unity of creation), kesatuan kemanusiaan (unity of mankind), kesatuan tuntunan hidup (unity of purpose of life), yang semua ini merupakan deriviasi dari kesatuan ketuhanan (unity of Godhead). Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengertian pendidikan pendidikan Al-Attas bersifat luas (global), peserta didik tidak hanya dibebani oleh pengajaran yang hanya digunakan untuk dirinya di dunia, melainkan ia dididik sebagi seseorang yang mampu mengamalkannya untuk dunianya dan akhiratnya. Bila dicermati, beberapa pengertian pendidikan yang ada memiliki benang merah kesamaan pengertian dengan pengertian yang lain. Pengertian pendidikan yang dirumuskan oleh M. Athiyah memiliki titik persamaan dengan apa yang didefinisikan oleh An-Nahlawi bahwa "pendidikan Islam adalah pengembangan pikiran manusia dan penataantingkah laku serta emosinya berdasarkan agama Islam, dengan maksud merealisasikan tujuan Islam di dalam kehidupan individu dan masyarakat, yakni dalam seluruh lapangan kehidupan". Namun hanya saja apa yang dirumuskan oleh Al-Attas tersebut memang abstrak dan mengandung makna yang filosofis sekali, akan tetapi kesemuanya itu semakin menambah perbendaharaan kekayaan khazanah pendidikan Islam. Dari definisi-definisi itu jika ditelaah mengandung tiga unsur, yaitu: 1. pendidik yang bertanggung jawab dan berwibawa, 2. peserta didik yang mempunyai kedaulatan, dan tujuan akhir, berupa terciptanya manusia yang baik (insan kamil). Dari berbagai pendapat mengenai pendidikan islam sebagai disiplin ilmu sebagaimana dijelaskan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan islam merupakan suatu disiplin ilmu karena merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-kosep ilmiah dan intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. B. Obyek Studi Ilmu Pendidikan Islam Suatu obyek studi dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuaan 1. mempunyai obyek atau lapangan tetentu yang jelas dan dapat dipisahkan dengan obyek ilmu lainnya. Adpun obyek studi dalam ilmu pendidikan islam secara rinci dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu obyek material dan obyek formal obyek formal adalah manusia dengan berbagai potensinya yang dimiliki untuk ditumbuh kembangkan sebagai subyek –obyek didik menuju ketingkat kemajuan yang baik sesuai dengan ajaran islam. Sedangkan obyek formal adalah upaya normative untuk menjadikan islam sebagai materi yang akan didikkan melalui aktivitas pendidikan, sehingga dapat mempengaruhi pola perkembangan dan pertumbuhan manusia sebagai subyek-obyek didik. 2. mempunyai metode yang dapat digunakan untuk mempelajari atau mengetahui ilmu yang dimaksud 3. mempunyai sistematika yang runtut sehingga mudah dipelajari dan difahami siapapun yang mempelajarinya 4. mempunyai sudut pandang yang jelas sehingga mudah dibedakan dengan ilmu yang lain yaitu sudut pandang islam itu sendiri[6] bagaimanakah dengan ilmu pendidikan islam, mengacu pada beberapa pendapat di atas pendapat para ulama tentang pendidikan islam, dapat dikatakan bahwa ilmu pendidikan islam adalah ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan merupakan ilmu yang ilmiah. Atrinya ilmu pendidikan islam telah menampilkan diri dan memiliki persyaratan sebagai disiplin ilmu sebagai mana disebutkan di atas. BAB IV KESIMPULAN Ilmu Pendidikan Islam adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang suatu obyek.uraian sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah. Suatu ilmu pengetahuan haruslah memenuhi tiga syarat pokok yaitu: 1. Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai obyek tertentu (khususnya obyek formal). 2. Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode-metode tertentu yang sesuai. 3. Suatu ilmu pengetahuan harus mengggunakan sistematika tertentu. Pendidikan Islam masuk dalam disiplin ilmu dikarenakan telah memenuhi persyaratan ilmu pengetahuan yaitu: 1. Pendidikan Islam mempunyai obyek material yaitu manusia sebagai peserta didik, dan mempunyai obyak formal yaitu kegiatan manusia dalam usahanya membimbing manusia lain kepada arah kedewasaan berdasarkan nilai-nilai Islam. 2. Pendidikan Islam mempunyai metode, metode pengembangan yang kiranya digunakan ilmu pengetahuan Islam adalah metode test, metode interview, metode observasi, dan lain sebagainya. 3. Pendidikan Islam mempunyai sistematika, walaupun sistematika tersebut kadang tidak tersurat. Sistematika pendidikan Islam dapat diketahui dengan adanya penggolongan-penggolongan suatu masalah dan pembahasan masalah demi masalah di dalam pendidikan Islam. DAFTAR PUSTAKA 1. Badaruddin, Kemas. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2. Fatah Yasin, 2008, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN Malang Press 3. Prof.Dr. H. Ramayulis,2010, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia [1] Kemas Badaruddin, Filsafat Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 36 [2] Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm 6 [3] Ibid [4] Ibid [5] Prof.Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia 2010), hlm 17 [6] Fatah Yasin, Loc.cit, hlm 8-14

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI DISIPLIN ILMU

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebauah disiplim ilmu harus membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang kita harapkan. Kita mengaharapkan bahwa pendidika Islam memberika kontribusi terhadap pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum terealisaikan dengan maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak diterpakanny sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan.

TUJUAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TUJUAN PENDIDIKAN DAN PENILAIAN

TUJUAN PENDIDIKAN DAN PENILAIAN

A. Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan manusia yang paling utama yang berkaitan dengan tujuan, pola kerja sumber dan orang. Agar pendidikan itu dapat mencapai tujuannya maka diperlukan pengaturan atau upaya tentu seperti penetapan tujuan yang akan dicapai, pola kerja yang produktif pemanfaatan sumber yang efisien dan kerja sama orang-orang yang terpadu. Upaya tersebut dapat diberi batasan sebagai administrasi pendidikan. Jelas bahwa setiap orang yang terlibat dalam pendidikan seharusnya memahami sekaligus mahir dalam administrasi

Pendidikan sebagai disiplin ilmu pendidikan.


1.       Pendidikan sebagai disiplin ilmu pendidikan.
PENGERTIAN ILMU
Sebelum diuraikan mengenai karakteristik ilmu perlu dijelaskan pengertian ilmu dan syarat-syarat ilmu terlebih dahulu. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988), ilmu memiliki dua pengertian, yaitu :
1.    Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2.    Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir, dan sebagainya.